Selasa, 10 Maret 2020

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN


MAKALAH
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN 




BAB I
PENDAHULUAN


Sejak masa pemerintahan Bani umayyah dan Bani Abbasiyah, Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para khalifah dan pemimpin umat pada waktu itu menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan, baik agama maupun ilmu-ilmu umum.

Kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan memang tidak semaju pada masa Daulah Bani Umayyah maupun Daulah Bani Abbasiah. Namun demikian pada masa ini bidang agama, ilmu pengetahuan, budaya atau seni arsitektur tetap memperoleh perhatian, sehingga terbuka kesempatan munculnya tokoh-tokoh muslim sesuai dengan bidang keahlian maupun profesi masing-masing.

     Demikian pula perkembangan umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW. Hingga sekarang juga mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M dinamakan masa kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa kemunduran, dan tahun 1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
            
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
b)             Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c)             Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?

1.3.       Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah perkembangan islam di dunia yang terjadi  pada abad pertengahan.


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam tentang sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1.       Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).

Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini di tandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi  antar wilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.

Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.

·         Kerajaan Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya Utsman I dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang Penakluk.

Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia, kerajaan turki Usmani mengalami kemunduran.


·         Kerajaan Mugal di India
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat. Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang sangat terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi universal, yang memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang menjadikan semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam. Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging sapi. Penguasa keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan menjadi hilang pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama oleh putranya sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.

·         Kerajaan Safawi di Persia
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti atau kerajaan islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan Bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada tahun 1501M muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan Safawi.

Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya disebelah barat bebatasan dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan disebelah Timur berbatasan dengan kerajaan Islam Mogul di India.  Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan.

Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir bernama Sultan Muhammad.

2.2.       Perkembangan Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami perkembangan pada abad pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat pada periode klasik.
Di India Kerajaan Mogul telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan pendidikan Islam antara lain dengan menbangun mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah. Pada madrasah-madrasah tersebut diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadist, dan ilmu yang merupakan mata pelajaran pokok.

Sekelompok ulama India telah menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah berisi tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan Abu Al-Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab ini dikenal dengan sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.

Perlu pula diketahui ulama-ulama besar lainnya yang hidup pada abad perterngahan seperti :
Ø   Jalaluddin Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin As-Suyuti (849-911H) menagrang kitab tafsir jalilin yang terdiri dari dua jilid kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø   Ibnu Kasir (Bosyra, 700 H/1300 M-Damaskus, 774 H/1373 M) mengarangTafsir Al Qur’an Al Azim yang terdiri dari empat jilid. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Ø   Imam An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233 M-676 H/1277 M) mengarang Kitab Hadist “Riyad as-Salihin”. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Imam Nawawi (wafat 1277 M) menyusun kitab fikih mahzab Syafi’I dengan judul Minhaj At-Talibin.

2.3.       Perkambangan Ilmu Pengetahuan Pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan bangsa Eropa.

Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik, dan matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam berbagai disiplin ilmu.

Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
1.      Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2.     Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah kedokteran.
3.      Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari Servetus (orang Portugis).
4.    Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
2.4.       Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
1.             Arsitektur
Kata arsitektur berasal dari bahasa Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua suku kata yakni arche dan tektoo.Arche berarti asliawal, danotentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
.Arsitektur islam ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana, dan makam/pekuburan. Di Persia (sekarang Iran) pada masa keemasan Dinasti Safawi dikota Isfahan telah di bangun Mesjid Syah (sekarang Mesjid Imam), Mesjid Syah Lutfullah, Istana Cehil Sutun (bahasa Persia: empat puluh tiang), jembatan Khaju, dan menara-menara goyang. Mengingat indah dan megahnya kota
Isfahan, orang-orang Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan Isfahan nisfe jahan (Isfahan kota setengah dunia).
.
Mesjid-mesjid di Indonesia yang di bangun  pada abad pertengahan, seperti mesjid agung demak (1506 M), mesjid agung banten (1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M) mesjid agung Cirebon (1480 M) mesjid sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan mesjid agung kraton buton (1712 M) .

2.             Seni Sastra
Sastrawan-sastrawan muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain :
Ø   Faridudin Al Athar (119-1230 masehi)
Ø   Jalaluddin Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Ø   Sa’adi Syiraz  (wafat di syiraz antara tahun 1291-1295 masehi)

Ø   Fuzuli (wafat sekitar tahun 1556 masehi)



BAB III
PENUTUP


3.1.     Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya  Kerajaan Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidak  adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.

3.2.       Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama kita,  kita juga harus bangga dengan para tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.



DAFTAR PUSTAKA


https://tebo-tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2020/03/makalah-sejarah-perkembangan-islam-pada.html
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi perpisahan guru tercinta | Contoh Puisi Guru Tercinta Tentang Perpisahan

Puisi Perpisahan Guru Tercinta Selamat tinggal guru ku tercinta Setelah hari ini di sekolah ini kami tak lagi ada.. Setelah b...