MAKALAH
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak masa pemerintahan
Bani umayyah dan Bani Abbasiyah, Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para
khalifah dan pemimpin umat pada waktu itu menaruh perhatian yang besar terhadap
ilmu pengetahuan, baik agama maupun ilmu-ilmu umum.
Kemajuan bidang ilmu
pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan memang tidak semaju pada masa
Daulah Bani Umayyah maupun Daulah Bani Abbasiah. Namun demikian pada masa ini
bidang agama, ilmu pengetahuan, budaya atau seni arsitektur tetap memperoleh
perhatian, sehingga terbuka kesempatan munculnya tokoh-tokoh muslim sesuai
dengan bidang keahlian maupun profesi masing-masing.
Demikian
pula perkembangan umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW.
Hingga sekarang juga mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para
ahli sejarah dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M
dinamakan masa kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa
kemunduran, dan tahun 1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni
kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
Adapun rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
b) Bagaimanakah
perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c) Bagaimanakah
perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah perkembangan
islam di dunia yang terjadi pada abad pertengahan.
Manfaat dari penulisan
makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam tentang
sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sekilas Tentang Dunia Islam
Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi
Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu
periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik,
Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini di tandai dengan sangat luasnya
wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi antar wilayah Islam, dan
adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan,
Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan
Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam
menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.
·
Kerajaan Ottoman di
Turki
Kerajaan Ottoman
didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya Utsman I dari bangsa Turki Usmani,
setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan
sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul oleh
raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena
telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
Sulaiman juga
berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi
pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan
dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay
mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik
roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya
meskipun ada yang tidak beragama islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia,
kerajaan turki Usmani mengalami kemunduran.
·
Kerajaan Mugal di India
Puncak kejayaan kerajaan
Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M).
Sistem Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar berhasil memperluas
wilayah sampai Kashmir dan Gujarat. Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan
militer. Politik Akbar yang sangat terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya
adalah Sulhul Kull atau toleransi universal, yang memandang sama semua derajat.
Akbar menciptakan Din Ilahi, yang menjadikan semua agama menjadi satu demi
stabilitas antara Hindu dan Islam. Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan
melarang memakan daging sapi. Penguasa keempat adalah Jahangir (1605-1628 M),
putra Akbar. Jahangir adalah penganut Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang
ayahnya ciptakan menjadi hilang pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai
pemberontakan, terutama oleh putranya sendiri, Kurram. Kurram berhasil
menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri kerajaan, permusuhan antara ayah dan
anak ini bisa dipadamkan.
·
Kerajaan Safawi di
Persia
Umat Islam menguasai
Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa Persia yang semula beragama
Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti atau kerajaan islam silih berganti
memerintah Persia, sampai dengan Bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M.
Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada tahun 1501M muncul
Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan Safawi.
Kerajaan Safawi
didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Beliau
berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya disebelah barat bebatasan
dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan disebelah Timur berbatasan dengan
kerajaan Islam Mogul di India. Kerajaan Safawi merupakan salah satu
dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan
Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan Dinasti Safawi
melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir bernama
Sultan Muhammad.
2.2. Perkembangan Ajaran Islam Pada
Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami
perkembangan pada abad pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat
pada periode klasik.
Di India Kerajaan Mogul
telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan pendidikan Islam antara lain
dengan menbangun mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah. Pada madrasah-madrasah
tersebut diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadist, dan ilmu yang merupakan mata
pelajaran pokok.
Sekelompok ulama India
telah menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah berisi
tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab
ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan Abu
Al-Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab ini
dikenal dengan sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.
Perlu pula diketahui
ulama-ulama besar lainnya yang hidup pada abad perterngahan seperti :
Ø Jalaluddin
Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin As-Suyuti (849-911H)
menagrang kitab tafsir jalilin yang terdiri dari dua jilid
kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø Ibnu
Kasir (Bosyra, 700 H/1300 M-Damaskus, 774 H/1373 M) mengarangTafsir
Al Qur’an Al Azim yang terdiri dari empat jilid. Kitab ini sudah di
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø Imam
An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233 M-676 H/1277 M) mengarang Kitab Hadist
“Riyad as-Salihin”. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Imam Nawawi (wafat 1277 M) menyusun kitab fikih mahzab Syafi’I
dengan judul Minhaj At-Talibin.
2.3. Perkambangan Ilmu Pengetahuan
Pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan di
beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan
walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu
menyaingi kemajuan bangsa Eropa.
Di India pada masa
pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya
diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti logika, filsafat, geometri, geografi,
sejarah, politik, dan matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb
memerintah telah dibangun sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di
Sueknon. Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki
24.000 judul buku dalam berbagai disiplin ilmu.
Di Mesir tatkala
diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan
muslim seperti:
1. Ibnu
Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba” (penyampai
informasi dalam tingkatan para dokter).
2. Abu Al Fida,
Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah
kedokteran.
3. Abu
Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan susunan
dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari Servetus
(orang Portugis).
4. Nasiruddin At-Tusi
(1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286)
seorang ahli matematika.
2.4. Perkembangan Kebudayaan Islam
pada Abad Pertengahan
1. Arsitektur
Kata arsitektur berasal
dari bahasa Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua
suku kata yakni arche dan tektoo.Arche berarti asli, awal,
danotentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
.Arsitektur islam
ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana, dan makam/pekuburan. Di
Persia (sekarang Iran) pada masa keemasan Dinasti Safawi dikota Isfahan telah
di bangun Mesjid Syah (sekarang Mesjid Imam), Mesjid Syah Lutfullah, Istana
Cehil Sutun (bahasa Persia: empat puluh tiang), jembatan Khaju, dan
menara-menara goyang. Mengingat indah dan megahnya kota
Isfahan, orang-orang
Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan Isfahan nisfe jahan (Isfahan kota
setengah dunia).
.
Mesjid-mesjid di
Indonesia yang di bangun pada abad pertengahan, seperti mesjid agung
demak (1506 M), mesjid agung banten (1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M)
mesjid agung Cirebon (1480 M) mesjid sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan
mesjid agung kraton buton (1712 M) .
2. Seni
Sastra
Sastrawan-sastrawan
muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain :
Ø Faridudin
Al Athar (119-1230 masehi)
Ø Jalaluddin
Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Ø Sa’adi
Syiraz (wafat di syiraz antara tahun 1291-1295 masehi)
Ø Fuzuli (wafat
sekitar tahun 1556 masehi)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada abad pertengahan,
terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya Kerajaan Ottoman di Turki,
Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan,
Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidak adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang
utuh.
Walaupun pada abad
pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode klasik tetapi
Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil menghasilkan peninggalan
yang bermanfaat hingga sekarang.
3.2. Saran
Kita selaku umat muslim
harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama kita, kita juga harus
bangga dengan para tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu,
budaya, yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://tebo-tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2020/03/makalah-sejarah-perkembangan-islam-pada.html
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar