MAKALAH
ISLAM DAN STUDI AGAMA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT
Rabb seluruh alam, yang telah menciptakan manusia dengan sempurna. Memberikan
nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap mantap dilubuk hati kita.
Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh umatnya yang istiqomah
mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat Allah
SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Islam Dan Studi Agama”
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih banyak terdapat kekeliruan, seperti
pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, kami akan sangat
berlapang dada dan besar hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun, bermanfaat bagi kelanjutan pembuatan makalah yang selanjutnya.
Muara
Tebo, Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di
dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dalam berkehidupan beragama
dan memahami akan segala hikmah dan pelajaran berbagai peristiwa serta
menjalani kehidupan di dunia ini. Islam begitu penting dalam kehidupan seluruh
alam yang khususnya kaum muslimin dan muslimat.dan islam dijadikan suatu media
bertata kehidupan sehari-hari dalam menjalankan kehidupannya. struktur dan
sistem keteraturan dalam kehidupan sehar-hari telah di anjurkan oleh islam itu
sendiri. Yang dilakukan secara produktif sesuai dengan tujuan yang islam
tersendiri rahmat sebagai seluruh alam. Ajaran yag terkandung dalam islam salah
satunya untuk bertujuan mengatur tata cara berkarakter yang sesuai dengan
prilaku dan moral yang baik .
Dengan
demikian, tergambar kepada kita bahwa peranan islam sangat besar dalam
berkehidupan manusia sehari-hari. Pada dasarnya pembelajaran mengenai agama,
berbagai macam agama pun menganjurkan bagi para pemeluknya agar berkehidupan
secara teratur dan tersistem secara baik dan terprogram.
Dalam
pembelajaran studi tentang beragama, masyarakat di harapkan mampu
mengaplikasikan atau menyesuaikan keperibadiannya yang sesuai serta tercantum pada
agama, bangsa dan negara.
Sesuai
yang di sampaikan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menjadikan suatu renungan dan motivasi dalam menjadikan suatu peribadi
berkarakter yang sesuai dengan agamanya masing-masing khususnya umat islam agar
menghidupkan kesan dan daya sadar juga pula pembaca.
B. Rumusan Masalah
A. Arti dan identifikasi konsep agama
B. Pengertian islam
C. Universalisme islam
D. Dimensi baru dari kedatangan islam
E. Islam sebagai jalan tengah
F. Agama dan peradaban umat manusia
G. Islam menyatukan bangsa-bangsa
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Arti
Dan Identifikasi Konsep Agama
Tidak
mudah bagi kita untuk menentukan pengertian agama, karena agama bersifat
batiniah, subyektif, dan individualistis. Kalau kita membicarakan agama akan
dipengaruhi oleh pandangan pribadi, juga dari pandangan agama yang kita anut.
Untuk mendapatkan pengertian tentang agama, religi, dan din kita mengutip
pendapat seperti: Bozman, bahwa agama dalam arti luas merupakan suatu penerimaan
terhadap aturan-aturan dari pada kekuatan yang lebih tinggi dari manusia.
H.
Moenawar Cholil lm bukunya “Definisi dan sendi agama” kata dien itu masdar dari
kata kerja “daana” yad i enu”. Menurut Jughat kata “dien mempunyai arti :
1. Cara atau adat kebiasaan
2. Peraturan
3. Nasihat
4. Agama dan lain-lain
B. Pengertian
Islam
Dari
segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.Dari kata salima selanjutnya
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian.
Dari
segi istilah, banyak ahli yang mendefinisikannya.Harun Nasution mengatakan
bahwa Islam menurut istilah adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan
kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul. Islam pada
hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi
mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia.
Maulana
Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dan dua ajaran
pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata bahwa Islam selaras dengan namanya.Islam bukan saja
dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, melainkan pula pada segala sesuatu
yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada undang-undang Allah.Islam adalah
agama yang mencakup semua ajaran agama yang sebelumnya telah diturunkan kepada
para Nabi dan Rasul.Sebagaimana Kitab Suci Al-Quran merupakan himpunan dari
semua kitab suci yang pernah diturunkan Allah di dunia.
C. Universalisme
Islam
Dengan berbagai dimensi dan jangkauan jauh yang
dikandungnya, syumul (universal) adalah karakteristik yang membedakan
Islam dari segala sesuatu yang diketahui manusia dari agama-agama,
filsafat-filsafat dan mazhab-mazhab (aliran-aliran). Bahwa sesungguhnya Islam
itu syumul (universal) yang meliputi semua zaman, kehidupan, dan
eksistensi (keberadaan) manusia.
As-Syahid Hasan Al-Banna telah mengungkapkan
jangkauansyumul dalam risalah Islam ini, seraya berkata: “adalah risalah
yang panjang terbentang sehingga meliputi semua cakrawala umat, dan begitu
mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunia dan akhirat.
Islam
adalah risalah untuk semua zaman dan generasi, bukan risalah yang terbatas oleh
masa atau masa tertentu dimana implentasinya berakhir seiring dengan
berakhirnya zaman tadi.
Islam
bukan risalah untuk kelas tertentu yang dalam aktivitasnya menundukkan
kelas-kelas yang lain untuk mengabdikan diri demi kemaslahatannya. Islam adalah
risalah bagi mereka semua, bukan untuk golongan tertentu.Islam benar-benar
sebagai risalah bagi manusia secara total.
Memiliki berbagai macam agama secara umum terdapat
beberapa klasifikasi tentang agama, Ahmad Abdullah al-Masdoosi di dalam
bukunya Living Religions of the World menulis: Religion can be
classified on three following grounds; Revealed and non-revealed; Missionary
and non- missionary; Geoghrapical-racial and
universal.
Revealed religions dimaksudkan sebagai
agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para Rasul-Rasul-Nya dan
kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disampaikan kepada segenap umat
manusia sedangkan sebaiknya”non-revealed religion.”(agama bukan wahyu)
adalah agama yang tidak memandang dari sensial penyerahan manusia kepada tata
aturan ilahi dan bukan untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia
menitikbertakan kepada ajaran keesaan Tuhan dan perintah penyebarannya kepada
seluruh umat manusia, maka yang termasuk agama wahyu (samawi) adalah Yahudi,
Kristen dan Islam. Sesuai dengan ajaran dan historisnya maka ketiga agama wahyu
tersebut sebagai agama missionary.
Lain halnya menurut para ahli perbandingan Agama
seperti Joachim Wach, Sir Thomas Arnold dan Prof. Dr.H.A. Mukti Ali, bahwa yang
termasuk agama missionari adalah Buddha, Kristen, dan Islam.
Sebagaimana yang ditulis dalam bukunya Ilmu Perbandingan Agama: adalah menjadi
tujuan bagi agama-agama da’wah (missionary), seperti agama Buddha, Kristen dan
Islam untuk menyiarkan ajarannya di seantero umat manusia.
Dalam kutipan tersebut di atas, agama Yahudi tidak
termasuk agama missionary, karena anggapan para pemeluknya (Bangsa
Israel) bahwa bangsanya menduduki ras tertinggi, dan tidak pantas bangsa lain
untuk memeluk agama Yahudi. Agama Buddha dianggap sebagai agama missionary karena
tidak membatasi orang lain untuk memeluknya dan tidak ada ajaran tentang
perbedaan kasta bagi pemeluknya.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa agama
Yahudi dan Kristen dalam bentuknya yang asli menekankan keesaan Tuhan dan
kepasrahan kepada-Nya.Oleh karena itu kedua agama termasuk dalam bentuknya yang
murni.Menurut pandangan al-Qur’an agama yang dianut oleh semua nabi-nabi Allah
adalah Islam.Lihat QS. (2): 136; QS. (10): 72; QS. (2): 131. Dari rangkaian
ayat-ayat tersebut, maka jelas dan tegaslah sudah bahwa menurut al-Qur’an,
Islam adalah satu-satunya agama murni samawi, sepanjang masa dan setiap
persada.
Sifat dan ciri-ciri ajaran Islam yang ditarik dan
dipahami dari kumpulan berbagai argumentasi keagamaan, cukup banyak antara
lain: Rabbaniyah, asy-Syumul (keumuman), al-Waqi’iyyah (berpijak
pada kenyataan objektif manusia). Dari sifat al-Waqi’iyyah persolan
universalisme Islam dapat dipahami secara lebih jelas.
Waqi’iyyah ajaran Islam juga tercemindalam
petunjuk-petunjukNya yang rinci dan global. Keduanya didasarkan pada fitrah
manusia yakni:
1. Apabila fitrah
manusia dalam hal yang berkaitan dengan materi, petunjuknya tidak akan
mengalamai perubahan maka al-Qur’an menghadirkan petunjuk-petunjuk yang rinci,
sperti dalam hal hukum-hukum perkawinan.
2. Apabila
petunjuk-petunjuk dimaksud berkaitan dengan kemampuan manusia untuk
menjabarkannya lebih jauh.
Universalisme
Islam menampakkan diri dalam berbagai manifestasi penting dan terbaik dalam
ajaran-ajarannya.Rangkaian ajaran yang meliputi berbagai bidang sepertichukum
agama (fiqih), keimanan (tauhid), etika (akhlaq), dan sikap hidup dapat
menampilkan keperdulian yang sangat besar kepada unsur-unsur utama dari
kemanusian.
Firman
Allah SWT.:
“Tiada Kami mengutus
engkau Muhammad, melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam”.(QS.Al-Anbiya:107)
D. Dimensi
Baru Dari Kedatangan Islam
Islam memberikan
dimensi baru terhadap agama-agama lain.
1. Agama itu tidak lagi harus diterima sebagai
dogma,tetapi islam diterima sebagai agama yang menjadi pilihan Tuhan dengan
perantaraan wahyu.
2. Tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati.
Perhatian utamanya
adalah untuk kehidupan dunia dan dengan perantaraan perbuatan baik di dunia ini
manusia dapat memperoleh kesadaran tentang eksistensinya yang lebih tinggi.
E. Islam
Sebagai Jalan Tengah
Islam
telah terbukti menjadi kekuatan rohani yang dapat mengubah dunia,dan hal ini
tidak dapat dilakukan oleh agama-agama lainnya. Ia merupakan kekuatan rohani
yang paling besar membawa peradaban dan juga memberikan penyelesaian terhadap
masalah-masalah yang menimpa dunia.Contoh diantaranya:Puasa, Zakat, menegakkan
persaudaraan antarumat manusia.
F. Agama
Dan Peradaban Umat Manusia
Apakah
manusia pada abad teknologi dan informasi ini masih memerlukan
agama?Perkembangan moral dan etika manusia hingga dewasa ini, kalau dicari
penyebabnya, adalah agama.Agama memberikan persaan yang baik yang memberikan
inspirasi kepada manusia.Andaikata satu bangsa berlangsung tanpa percaya kepada
Tuhan?Perasaan dan bentuk materialisme macam apa yang akan menggantinya?
Dapat
dipastikan bahwa materialisme akan melahirkan semangat mementingkan diri
sendiri. Apbila sangsi agama tidak ada , umat manusia berangsur-angsur akan
tenggelam dalam kebuasan dan kebiadaban.Memang kenyataannya, peradaban umat
manusia dewasa ini didasarkan pada agama.Marilah kita meneliti kembali sejarah
bangsa-bangsa agar kita mengetahui bahwa apabila suatu bangsa mulai runtuh,
dorongan agama timbul untuk mencegah kehancuran.
G. Islam
Menyatukan Bangsa-Bangsa Dunia
Apabila persatuan itu
merupakan dasar bagi kebudayaan umat manusia. Tanpa persatuan, kebudayaan tidak
akan timbul. Islam bukan hanya menyatukan suku-suku yang berperang dari suatu
negeri, tetapi menegakkan persaudaraan semua bangsa di dunia ini, bahkan
menyatukan semua orang yang mempunyai perbedaan warna, ras, bahasa,batas
geografi, bahkan kebudayaan.
Dengan itu, Islam
telah meletakkan dasar bagi persatuan umat manusia yang agama lain tidak pernah
dapat melakukannya. Islam bukan hanya mengakui persamaan hak manusia, baik
sipil maupun politik, tetapi juga hak-hak rohaniah.
Firman Allah dalam
Al-Quran:
“Manusia
itu(dahulunya) satu umat…..” (Q.S.Al
Baqarah:213)
Merupakan doktrin
yang pokok, dank arena itulah, setiap bangsa diakui memiliki wahyu dari Tuhan.
Selanjutnya, Al-Quran menyatakan:
“Tidak ada paksaan
dalam (menganut) agama (islam)…. (Q.S.Al-Baqarah:256)
Hal
ini menunjukkan betapa Islam menghargai batin orang, sehingga sekalipun yakin
yakin bahwa Islam adalah agama yang paling benar, tidaklah diperkenankan bagi
seorang Muslim untuk memaksakan keyakinan kepada orang lain. Setiap orang bebas
berkeyakinan, sedangkan Islam hanya menyampaikan kebenaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi
tentang beragama terutama agama islam merupakan wadah untuk menyampaikan
berbagai macam hal tentang memprogram dan mengatur bertata kehidupan secara
baik serta sesuai yang akan dijalani pada kehidupan sehari-hari kepada seluruh
lapisan masyarakat. Mengingat agama bukan hanya milik masyarakat terpelajar
atau cendekiawan, melainkan milik seluruh lapisan makhluk hidup yang ada
didalam semesta ini. Ditinjau dari segi keutamaan umat
yang beragama memiliki ciri yang khas yaitu patuh akan aturan atau
anjuran yang tercantum pada masing-masing agama tersebut meskipun
demikian mempelajari tentang studi agama harus didasari pemahaman secara
mendalam tidak secara extrim.
Jadi
pada intinya kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa yang
dipercayai oleh masing-masing agama bertujuan satu yakni selamat di dunia juga
pula diakhirat kelak nanti.
DAFTAR PUSTAKA
E. HASSAN SALEH. STUDI ISLAM DI PERGURUAN
TINGGI.Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan.
Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag., H. Badruzzaman M.
Yunus, M.A. Saehudin, S. Th.I.,Pengantar studi islam , Bandung:
Pustaka Setia, 2009
Menulis karya ilmiah .
Dr.H. Dalman, M.Pd.
Tafsir jalalain,karangan
Al imam jalaludin as-syuyuthi
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR
ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................................................
C. Rumusan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti Dan Identifikasi Konsep Agama.........................................................................
B. Pengertian Islam..........................................................................................................
C. Universalisme Islam.....................................................................................................
D. Dimensi Baru Dari Kedatangan Islam........................................................................
E. Islam Sebagai Jalan Tengah.........................................................................................
F. Agama Dan Peradaban Umat Manusia.......................................................................
G. Islam Menyatukan Bangsa-Bangsa Dunia..................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar